Satuan III Pelopor adalah merupakan unsur Pelaksana Utama dari Korps Brigade Mobil (Korps Brimob) Mabes Polri yang di kepalai seorang Perwira Menengah Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi (KOMBES).
Satuan III pelopor membawahi 4 Detasemen (Batalyon) A, B, C dan D yg dipimpin oleh Perwira Menengah Polri berpangkat Komisaris Polisi (KOMPOL).
Detasemen sendiri mempunyai 4 kompi yang dipimpin Oleh seorang Perwira Pertama Polri berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) atau Inspektur Polisi Satu (IPTU).
Satuan III pelopor membawahi 4 Detasemen (Batalyon) A, B, C dan D yg dipimpin oleh Perwira Menengah Polri berpangkat Komisaris Polisi (KOMPOL).
Detasemen sendiri mempunyai 4 kompi yang dipimpin Oleh seorang Perwira Pertama Polri berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) atau Inspektur Polisi Satu (IPTU).
Gambar diatas diambil pada saat serahterima jabatan Danki 4 Den D Sat III Pelopor di Gedung Serba Guna Sat III Pelopor.
Untuk rekan2 yang mau meninggalkan kesan dan pesan silahkan klik tulisan komentar yang ada dibawah ini, kalo berkenan agar disertakan dengan identitas yang jelas spy tercipta tampilan blog yang nyaman.
Boleh juga ...
BalasHapusSemoga brimob tetap jaya selamanya
Yes !!!!
teruntuk sahabat-sahabatku pegang teguh sumpahmu , rakyat menanti dharma bhaktimu..
HapusSiap komendan ...
Hapusseba IX apa XI ya ? bukannya seba XI thn 95/96?
Mas Ale,
BalasHapusTerima ksih atas penjelasannya. tetapi jaman dahulu tugas Menpor Jauh lebih berat daripada kerusuhan sosial disana.
Saya cuma berharap REsimen 3 Pelopor ini bisa menyamai Menpor dulu tetapi melihat terlalu banyaknya perubahan didalam pendidikan, rasanya kok pesimis ya.
Trimakasih juga pak/bu atas kunjungannya.
BalasHapusMenpor jaman dulu memang ngga akan ada tandingannya deh ...
Sebagai Menpor junior, kita siap mengikuti jejak langkah pendahulu kita. Mudah2an roh kejayaan Menpor itu masih ada dan terjaga di kelapadua ini.
Kita masih menunggu nih, mudah2an saja ada Menpor yg kebetulan buka blog ini trus memberi kita pencerahan.
Semoga ...
Jangan pesimis donk pak/bu ...
BalasHapusAyolah ... berikan kita masukan.
Maunya, Brimob ini seperti apa sih ...?
Tentunya disesuaikan dgn tuntutan jaman sekarang donk ...
Kalo bicara Menpor jaman dulu, top ... ngga ada tandingan. Semua juga tahu tuh ...
Sy ingin mengutip tulisan catatan perjuangan Sutjipto Danukusumoa dalam bukunya: Hari -hari Bahagia Bersama Rakyat :
"Kini patriotisme tidak perlu dinyatakan dalam sikap berani mati, berani berkorban, seperti pada zaman revolusi, tetapi dinyatakan
dengan sikap dan tindakan2 yang terpuji disertai tindakan yang pas dan tuntas
menumbuhkan rasa aman, cinta, penghargaan, intelektualitas, dan keterampilan profesional".
Begitu pak/bu ...
Gimana kira-kira ....?
Dear Pak Ale,
BalasHapusSaya pernah punya teman dari Sat 3 Pelopor Den C Ki 5, namanya Jhon Sembor, katanya beliau Hilang waktu tsunami di aceh? mungkin Pak Ale bisa kasih kabar benar atau tidaknya kabar ini. beliau adalah sahabat baik saya.
Terimakasih sebelumnya.
Salam
Dave
Betul pak, Bhara Jhon Sembor memang pas Tsunami itu bertugas di aceh.
BalasHapusSecara pribadi saya tidak mengenal beliu. Tapi nama Jhon Sembor ada, terpahat di monumen perjuangan Brigade Mobil.
Untuk memastikan, saya juga sudah cek di daftar nominatif personil satuan III pelopor terbaru. Nama Jhon Sembor tidak ada dalam daftar.
Berarti Jhon sempor yang dimaksud itu benar yang ada di monumen perjuangan Brimob kelapadua.
Jadi, statusnya hilang ( belum ditemukan ) ... kita tidak tahu masih hidup apa ngga(mudah2an masih hidup).
Semoga saja Mukzizat itu nyata, Jhon Sempor dan Brimob2 lain yang hilang di Tsunami, bisa ada ditengah-tengah kita lagi.
Semoga ...
Dear Pak Ale,
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasinya Pak. Kebetulan Bapak saya bekas mantan anggota resimen Pelopor/Rangers dan saya sendiri lahir diasrama menpor kelapa dua.
Bapak Saya pernah mengikuti berbagai operasi militer dibawah panji2 Menpor maupun Brimob, pernah menjadi pelatih pertama Rimba dan laut/BALA dikelapa dua, ciampea dan Pelabuhan ratu. pada tahun 1970 beliau dipindahkan keirian barat besama teman2nya dari Menpor sebanyak 1 pleton + 2 kompi brimob biasa untuk memperkuat kedudukan tempur Resimen XII IRBAR yang baru terbentuk pada saat itu.
Di blogs sebelah milik anggota sat 2 pelopor kedung halang terjadi diskusi antara ex.anggota menpor dan sat pelopor yunior mengenai pengembangan brimob kedepan dan saya setuju pendapat Beliau yang mengatakan bahwa Sat Pelopor lebih baik ada dijakarta saja untuk menjaga kualitas, Pendidikan dan memudahkan untuk evaluasi. kemudian satuan brimob yang ada didaerah bisa memakai nama RECON saperti yang pernah ada juga.
ada seorang anak yang bapaknya ex menpor akan membuat buku tentang kisah perjuangan Rangers /MENPOR ini.mungkin kita harus mendukung dgn data dan siap diwawancarai.
Saya pribadi juga ingin melihat Pasukan Pelopor yang baru ini bisa menjadi Pasukan yang handal dan disegani oleh kawan maupun lawan seperti Menpor jaman dulu. JAdikanlah Satuan Pelopor Menjadi Satuan utama/Sattama pemukul terkuat dijajaran Brimob.
Mujizat selalu ada jika kita mau percaya dan Mujizat itu nyata.
Salam
Dave
Trimakasih Mr Dave, sy bangga dengan anda ...
BalasHapusternyata di tengah2 lunturnya semangat nasionalisme sekarang ini masih ada seorang Dave yang peduli akan sejarah ...
Anda beruntung, lahir dan dibesarkan dlm keluarga Menpor.... sedikit banyak pastilah mental & sikap pejuang itu ada dalam diri anda, dan sy yakin darah yang mengalir di dalam tubuh anda itu adalah darah pejuang, darah yang akan menggelora apabila keutuhan NKRI di usik oleh manusia2 serakah dan haus kekuasaan.
Yang harus kita lakukan sekarang adalah berjuang, bukan dengan senjata, darah dan air mata seperti sesepuh kita jaman dulu. Cukup dengan blog! sekali lagi Blog!
Kenapa harus dengan blog?
Karena dgn blog inilah kita bisa menuliskan betapa berat perjuangan mereka para pendahulu kita. Dengan blog pula generasi muda kita akan melek sejarah, karena sekali lagi bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya
Waktu tinggal sedikit, jangan biarkan yang tersisa sekarang berlalu tanpa secuil kenangan ....
Kalo ke toko buku saya kadang menangis dlm hati, kok sebegitu banyaknya Brimob, sebegitu banyaknya mantan Pelopor/Ranger, sebegitu banyaknya keluarga2 pendiri brimob ini. Kenapa tidak ada yang menulis buku ... mungkin ada, atau saya yang kurang usaha untuk mencari.
Trus kemana kita harus mencari ?
Apabila ada anak bangsa, yang merelakan waktunya yang sangat berharga untuk menulis buku, kami ucapkan trimakasih. Ini yang kita rindukan .... Mari kita dukung, dan memang harus kita dukung!
Secara pribadi saya setuju kalo Satuan Pelopor sebagi satuan pemukul utama itu hanya ada di jakarta. Tp mohon maaf ... indonesia itu terlalu luas. Ngga adil donk ... kalo Brimob kelapadua ini pontang panting penugasan ke daerah konflik ..... tetap aja ngontrak! gaji segitu datang segitu habis, trus pensiun nanti tinggal dimana?
Kan ngga enak kalo jawabannya "siapa suruh datang jakarta" .... iya ngga Mr Dave ....?
Dear Pak Ale,
BalasHapusApa Kabar? maksud saya, nama Pelopor jangan dipakai sembarangan bagi mereka yang unqualified seperti dlm diskusi di blog sebelah.
saya dengar katanya Brimob akan membangun resimen baru di 3 wilayah( Medan, Surabaya, dan Ujung pandang)mungkin mereka bisa memakai Recon saja, jadi satuan pelopor ini hanya memback up satuan RECON atau Brimobda saja. kalau bisa diseluruh pulau2 besar diindonesia dibangun juga resimen baru seperti Maluku, Papua dan nusatenggra dan kedua satuan ini bisa dipimpin oleh jendral brimob berbintang satu atau dua dan Dan korbrimob bisa naik bintang tiga. Hebat bukan? sorry Pak ini hanya sharing lho. kalau brimob bsar dan kuat pasti negara ini akan aman bukan ?
Pak Ale, Wakti hut brimob kemarin saya lihat dimetro tv ada brimob jatim yang menggunakan seragam loreng tempur menpor, apakah dikelapa dua juga menggunakan seragam loreng ini waktu upacara hut kemarin? kalau iya boleh tuch Pak dimasukin di blognya Bapak agar kita semua melihatnya and udah pasti keren banget.
Salam nd GBU
Dave
Kabar baik Mr Dave ....
BalasHapusMaaf Mr Dave, untuk masalah Pelopor sy ngga bisa kasi komentar lebih banyak . Ngga enak, soalnya sy belum pernah ikut pendidikan Pelopor. Penugasan sy juga blm ada apa2nya(ops Timorlorosae, Sadar Rencong, Tuntas Matoa terahir Lih-kam) jd sy termasuk kategori unqualified.
Kemampuan sy jg baru sebatas nulis blog(pemula pula itu).
Rencana Validasi itu memang pernah sy dengar Mr Dave, meliputi 3 kawasan: kawasan barat(sumut) kawasan Tengah(Jatim) dan kawasan Timur(sul-sel).
Kalau itu terlaksana, sayalah orang pertama yang akan mengajukan mutasi ke Sumut, biar sabtu minggu bisa pulang kampung. Ngga butuh cuti-cutian lg. Capek di jawa ini, udah nyoba nabung uang dikit2, habis2nya juga buat pulang kampung. Kadang yang menyakitkan itu, duit(boleh ngutang) ada cuti ngga dikasih. Kacian deh ...
Saya setuju banget, kalo di setiap provinsi ada resimennya. apalagi organiknya putra daerah. Lebih gampang ngaturnya, kalo macam2 laporin aja bapak ibunya.
Jadi nanti ngga ada lagi brimob batak di jakarta ini, pulang kampung semua .... ha ha ... alangkah indahnya ....
Saat Ultah Brimob ke 63 kemarin,Pasukan upacaranya pake hitam, tp yang terjun ada yg pake loreng pelopor. Saya usahakan deh cari2 photonya. Ditunggu saja Mr Dave ....
GBU too ....
salam brigade...!
BalasHapusijin ndan, mungkin di jajaran satbrimob medan baru saya yang iseng2 buat blog.
yang tujuannya untuk menunjukan kepada masyarakat kita peduli dengan informasi.
mhn petunjk untuk pembuatannya....
maklum saya coba2 sendiri...
trms.
viva brigade
ATD
Trimakasih atas kunjungannya mas dadan, sy sdh lihat blog sampeyan ... lumayan. Spy lebih bagus lg browsing aja di google, bayak kok tutorial cara membuat blog yg bagus.
BalasHapussalam untuk rekan2 brimob disana, khususnya alumni seba XI watukosek @ secapa reg 35.
Bravo Brimob!
Dear Pak Ale,
BalasHapusMerry Christmas 2008 And Happy New Year 2009,
Kiranya Tuhan senantiasa menyertai Bapak dan Keluarga, Amin
GBU
Dave
Trimakasih mr Dave,
BalasHapusSelamat hari Natal & Tahun Baru jg
Salam untuk keluarga.
GBU too ...
Salut Danton anda bisa munculkan blog ini, sangat baik supaya masyarakat lebih tahu tentang tugas brimob dan saran agar dimuat perubahan paradigma brimob yang lebih humanis.......kedepankan sisi kemanusiaan seperti JRDK........ brigade !!! salam utk semua.
BalasHapusTrimakasih Pak ...(mudah2an g salah sebut ... soalnya tau JRDK, tau brigade lg ...wah, bisa lari 10 putaran neh ... gawat!)
BalasHapusMemang salah satu tujuan pembuatan blog ini adalah menampilkan sisi humanis dr personil brimob. Kedepan kami jg akan menampilkan profil, kehidupan sehari-hari dr beberapa anggota.
Di tenggo aja aja ya pak ...
Sekali lg trimakasih atas kunjungan & masukannya.
Brigade !!!!
salam BRIGADE...mhn ijin ikut bergabung sy dinas di satbrimobda lampung unit gegana dgn adanya validasi brimob saat ini terus terang sdm brimobda kurang berkembang terutama di kesatuan sy sekarang sy mencoba belajar dan bertanya tanya kepada rekan yang ada di pusat karna pengalaman dianas maupun penugasan jauh dibanding dgn yang didaerah.skrg saya sdh menemukan tempat yang memang sdh tersedia ....mhn ijin jgnsampai terlambat unuk mengupdate karna sy msh butuh masukan2 dr rekan2 .tq
BalasHapus"Kita ini ada namun tiada, kita ini tiada namun ada" artinya disaat kita diperlukan oleh satuan lain maupun fungsi lain kita senantiasa menjadi kekuatan yang diandalkan untuk membantu dan menyelesaikan tugas2, namun kita ini tiada manakala bicara kesejahteraan, perumahan, dana operasional shg harus mencari dengan berbagai cara... pantaskah ini ?? kita mati didaerah operasi namun hanya sebatas kata...turut berduka dan kami bangga akan kalian... meski tanah kelahiranmu tempat yang kotor namun tumbuhmu tetaplah suci.... TERATAI....(Bahan renungan...namun tetap tegarlah menghadapi ketidak pastian ini)
BalasHapusTrimakasih atas kunjungannya mas Eka
BalasHapusHarapan sy rekan2 di lampung juga bisa membuat blogyg berisi kegiatan2 disana. Supaya kita bisa saling tukar informasi.
Kalo berkenan rekan2 juga boleh menulis atau memuat photo di blog ini, email sy di ale1135@gmail.com
Pasti akan sy muat.
Trimakasih atas bahan renungannya pak ...
BalasHapusKita tunggu bahan renungan berikutnya.
SELAMAT.... BUAT ABANGKU,...EH SALAH DAH KOMANDAN NICH,...selamat ya buat komandan baru di kompi 4 maaf saya dah pulang kampung duluan komandan daa deket rumah tapi masih tetep brimob kok jangan khawatir brimob pasti besar kok,....ini RTM NDAN mantan anggota DEN D juga (PROVOST) sekarang nyangkul di desa pulang apel,...salam aja NDAN buat teman2x di kesatuan dah 4 tahun di kampung,...web site saya NDAN www.madiun.radiomadufm.com. ijin solo bandung dulu komandan,.....bravo pelopor
BalasHapusAsyik donk ...
BalasHapusPulang apel nyangkul ha ha ... Sy juga mau tuh ...
Tp kapan ya?
Btw, sy d mampir ke webnya. Yg marwoto bukan? yg mana ya orgnya?
Oke deh, trimakasih atas kunjungannya. Salam karo konco2 nangkono.
Salam Brigrade.....
BalasHapusWah saya sangat berterimakasih kepada Mas Ale dengan adanya Blog ini setidaknya dapat menjadi tali penyambung silaturahmi dan komunikasi antara Sat III Pelopor dengan Anggota Brimob, dan Anggota Polri serta Masyarakat pada umumnya. Saya walaupun sekarang sudah tidak bertugas di Brimob lagi tapi masih banyak kenangan yang tak bisa dilupakan dengan Brimob. Salam buat semua komunitas Brimob. Maju terus pantang mundur...
BRIPTU ALFRETS. L,SH.
BalasHapusSub Den Gegana Medan
Salam Brigade, bloknya ok juga komandan.sesering mungkin menulis dan selalu mau menerima kritikan pasti Komandan akan sukses selalu walaupun diman nantinya bertugas.Brigade
Untuk bapak mantan brimob trimakasih atas kunjungannya. Jangan sampai lupa donk ...
BalasHapusUntuk kakanda Alfrets di medan ...
BalasHapusHoras ... Trimakasih atas kunjungannya
Selamat bertugas dan salam utk teman2 disana
Halo Mas Ale, saya Anton dari Surakarta, blog anda cukup menarik, saya ini yang disebut oleh Pak Dave sebagai anak ex Menpor yang akan menulis buku ttg Menpor, kebetulan ayah saya adalah lulusan Menpor angkatan I (di ijazahnya masih tertulis Ranger) tahun 1959, beliau termasuk kelompok pertama Brimob yang menempati asrama Kelapa Dua tahun 1960, saya juga aktif di blog www.economicbusinessresearch.blogspot.com
BalasHapusSelamat datang mas anton .... trimakasih atas kunjungannya .... Anton Setiawan yg nulis di blog brimob kedung halang kan? (nama saya Anton A Setyawan pekerjaan Dosen Fak Ekonomi Univ Muhammadiyah Surakarta Alamat: Jl A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta e-mail: rmb_anton@yahoo.com hp: 08156718444 ..... )
BalasHapusWaduuuh ... senang sekali , akhirnya mas Anton menemukan juga blog sy ini. Bagaimana bukunya mas sudah jadi blm ...?
Sy sdh baca dan suka sekali komentar2 mas di blognya brimob kedunghalang itu. Pengetahuan mas akan Brimob ini sungguh luar biasa. Sy sampe malu sendiri, kok mas anton bisa lebih tahu banyak daripada saya yg brimob tulen ini gitu lho ...
Gimana mas? apa yg bisa kami persulit ...? eh maksudnya kami bantu gitu ... ha ha ...
Sekali lagi terimakasih lo mas .... sy bangga dgn anda berdua Mr Dave & Mas anton.
Bukunya saya tunggu di gramedia depok ya ....
Prosesnya masih jalan mas, saya sudah ketemu dengan beberapa mantan Menpor yang dinas di Polda Jateng, mereka banyak yang terkonsentrasi di Polwil Surakarta dan Pekalongan. Tetapi prosesnya agak lambat karena saya sendiri masih sibuk dengan tugas belajar saya, kendalanya tidak ada, kebetulan koleksi buku bapak saya tentang Brimob cukup banyak dan terbitan2 tahun 50-an sampai 60-an,jadi bisa nambah2 pengetahuan sedikit. Dalam proses pelacakan para purnawirawan Menpor/Brimob ini saya ketemu dengan kondisi memprihatinkan dari para pahlawan itu, terakhir saya ketemu dengan pensiunan Komisaris Besar Polisi yang tidak punya rumah dan harus menumpang di rumah saudaranya dan beliau dalam kondisi stroke. Itu mungkin sedikit beritanya mas...Ok proses riset masih jalan terus....Terima kasih atas dukungannya
BalasHapusKombes mantan brimob tidak punya rumah, menumpang di tempat saudara dlm kondisi stroke?
BalasHapusMemprihatinkan sekali nasib sesepuh kita,gimana kami yg di level bawah ini nanti kalo sdh pensiun?
Boleh tuh mas Anton di masukin blog, paling tidak kita bisa belajar dr pengalaman si bapak itu supaya bisa lebih baik di kemudian hari, kelak kalau sdh pensiun.
Sekali lg trimakasih atas kunjungan dan infonya mas Anton ... sukses buat anda.
Mas ale gak perlu khawatir, saya juga banyak ketemu mantan Menpor yang sukses termasuk bapak saya (he2x...nyombong dikit) yang penting pas dinas, pensiun sudah direncanakan dengan baik. Dalam penelusuran selanjutnya, bapak mantan Kombes tadi memang tidak merencanakan dengan baik pensiunnya dan kebetulan keluarganya agak bermasalah, jadi lebih baik sebagai Brimob/Polri yang baik menghindari betul masalah yang bisa merugikan kita dikemudian hari.
BalasHapusHa ha ... oke d mas Anton trimakasih atas infonya ...
BalasHapusBRIMOB RANGERS WAR-6
BalasHapusKERJASAMA BEBERAPA SATUAN TEMPUR DENGAN BRIMOB DAN MANTAN RANGERS DALAM ROTASI XI TIMOR TIMUR, 1984-1985
Anton A Setyawan, SE,MSi
Dosen Fak Ekonomi UMS dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen UGM
e-mail: anton_agus@ums.ac.id atau rmb_anton@yahoo.com
*Tulisan ini muncul sebagai respon atas mulai adanya komentar negative tentang diskusi tentang Brimob dan Menpor dalam beberapa blog milik Brimob maupun website TNI.
* Tulisan ini adalah bagian dari riset saya yang akan menjadi salah satu bab dalam buku “Resimen Pelopor, Pasukan Elite Yang Terlupakan”.
* Tulisan ini berdasarkan wawancara dengan beberapa mantan anggota Brimob Polda DKI, Batalyon Infanteri 406, Marinir dan Kopassus yang pernah berdinas di Kab Viqueque Timor Timur dan juga penggalian pustaka yang berasal dari Dephan, International Crisis Group dan Jurnal Pertahanan Tlava.
Operasi Seroja yang dilaksanakan pada akhir 1975 adalah operasi gabungan terbesar yang pertama kali dilakukan pada masa Orde Baru. Operasi ini pada awalnya melibatkan satuan-satuan dari Batalyon 502 Raiders Kostrad, Kopassgat (sekarang Paskhas TNI AU dan Kopassandha (sekarang Kopassus) lewat penerjunan. Sementara, Batalyon 403 Raider dan Brigade 1 Infanteri Marinir melakukan pendaratan ampibi dengan LST (Angkasa online). Pasukan Brimob dan sisa Resimen Pelopor mengambil bagian dalam operasi ini, namun dalam beberapa dokumen disebutkan tentang beberapa kejadian yang memojokkan reputasi Resimen Pelopor yang waktu itu sebenarnya sudah dibubarkan.
Operasi militer dengan kode Seroja selesai pada tahun 1979, pada saat itu hampir seluruh wilayah Timor Timur sudah dikuasai. Gerilyawan Fretelin masih bertahan di Timor-Timur Bagian Timur di sekitar wilayah Baucau ke Timur. Wilayah Kabupaten Viqueque terletak di Timor Timur Bagian Timur dan markas Xanana Gusmao beserta pasukannya ada di wilayah ini, yaitu di Gunung Matabea. Mereka yang pernah bertugas di wilayah ini hampir pasti pernah diserang oleh gerombolan Fretelin.
Pada tahun 1984, operasi Kikis digelar oleh ABRI. Polri menggunakan kode sandi Rotasi XI terkait dengan operasi ini. Salah satu wilayah yang dianggap berbahaya di Kab Viqueque adalah Kecamatan Vatu Carbau. Di kecamatan ini pada pertengahan 1984, ada beberapa pasukan yang mempunyai pos penjagaan, yaitu Batalyon Infanteri 406 dari Kodam IV Diponegor, satu kompi yang berasal dari Brigade 1 Marinir pimpinan Kapten (Mar) Kinkin Soeroso (saat ini menjabat sebagai Danpuspom AL dengan pangkat Kolonel) dan beberapa orang anggota Intel AD yang berasal dari Kopassus. Mapolsek Vatu Carbau dipimpin oleh Letda (Pol) Kartimin mantan anggota Menpor yang berangkat ke Timor Timur sebagai Kapolsek. Pada masa penugasan di Timor Timur beliau sudah lama bertugas di jajaran Reserse Polwil Surakarta. Terakhir kali mengalami pertempuran adalah pada tahun 1964-1965 yaitu pada masa pengejaran Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1984 berdasarkan dokumen dari Tlava edisi Oktober 2008, pada dekade 1980-1990 di Timor Timur kekuatan Fretilin sekitar 1.350 personel dengan senjata G-3, SKS,SP, M-16,AR-15 dan FNC. Pasukan Falintil yang bermarkas di Gunung Matabean sekitar 300 orang. Peran Brimob dalam pengamanan kawasan Vatu Carbau adalah sebagai anggota Polsek Vatu Carbau. Mereka berasal dari Polda DKI, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Satu-satunya yang bukan berasal dari Brimob, meskipun pernah berdinas di Brimob adalah kapolsek Letda (Pol) Kartimin. Berdasarkan keterangan dari anggota Batalyon Infanteri 406 dan Batalyon Infanteri 413, pada saat melakukan patroli tempur gabungan maka tidak ada perbedaan apakah anggota Polri/Brimob atau satuan tempur lain semua mendapatkan jatah patroli yang sama. Hal ini juga dikonfirmasi oleh satuan intel Kopassus dan Marinir, yang dipimpin oleh Kapten (mar) Kinkin Soeroso.
Pada masa itu tidak ada perbedaan seragam antara TNI dengan Polri pada saat berada di daerah operasi tempur. PDH dari TNI dan Polri adalah seragam hijau tua, dengan pet rimba atau helm tempur (model helm sekutu pada PD II) yang membedakan adalah badge satuan. Tanda pangkat tidak pernah dipasang oleh anggota TNI/Polri yang berdinas di Timor Timur karena hanya mengundang tembakan sniper (khususnya perwira). Berdasarkan seragam yang sama ini, Falintil tidak memilih korban dalam aksi penembakan atau penyergapan apakah itu Brimob atau TNI atau bahkan Polri non Brimob. Senjata yang dipergunakan oleh tiap satuan juga beragam, sebagian besar batalyon infanteri AD bersenjatakan M 16, prajurit Marinir menggunakan AK 47 sedangkan Brimob Polda DKI bersenjatakan AK 47, Brimob Polda Kaltim dengan senjata M 16 sedangkan anggota Polri dari Polda Jateng membawa senjata SKS atau sering disebut Cung.
Kejadian yang cukup dramatis pada penugasan di dalam Rotas XI tahun 1984 adalah pada saat satu peleton gabungan yang terdiri dari unsur Batalyon Infanteri 406 dan empat anggota Brimob yang dikepung 80 orang anggota Falintil di Batata. Pengepungan dilakukan mulai jam 19.00 sampai dengan subuh. Satu peleton pasukan tersebut bertahan dari hujan tembakan yang berlangsung semalam suntuk dan balasan hanya dilakukan dari dalam pos pertahanan. Prajurit AD dan Polri mampu bertahan semalam tanpa bantuan. Mengapa tidak ada bantuan? Pada jam 19.45 satuan intel Kopassus sudah mendapatkan berita tentang pertempuran di Batata, namun tidak mungkin mengirim bantuan karena wilayah terlalu berat dan beresiko bergerak di malam hari dengan pasukan besar. Komandan pasukan di Vatu Carbau, yaitu Kapten (Mar) Kinkin Soeroso memutuskan untuk mengirimkan pasukan bantuan yang akan beliau pimpin sendiri menjelang fajar besok.
Keesokan paginya, Kapten (Mar) Kinkin Soeroso, Letda (Pol) Kartimin, beserta 150 pasukan gabungan yang terdiri dari Kopassus, Marinir, pasukan dari Batalyon 406 dan Polri/Brimob berangkat menuju Batata. Para perwira mengendarai kuda karena jalan yang dilalui adalah padang ilalang dan jalan setapak. Butuh waktu satu hari penuh untuk mncapai Batata dengan medan yang sangat sulit. Dalam operasi inilah nampak tidak ada perbedaan antara TNI dan Polri karena yang bertugas sebagai point man (prajurit) terdepan diundi tanpa membedakan berasal dari satuan apa. Sekitar 2 kilometer dari Batata terdengar tembakan sporadis yang mengarah ke pasukan bantuan. Komandan pasukan segera memerintahkan mengejar penembak gelap, namun tidak berhasil karena ternyata di wilayah itu dipenuhi bunker yang sulit dilacak.
Akhirnya pasukan bantuan sampai di Batata dan menemukan bahwa seluruh anggota peleton gabungan selamat, meskipun hampir kehabisan amunisi karena melayani kontak senjata sepanjang malam. Di pihak Falintil jatuh korban 2 orang tertembak, sementara penduduk desa ada 3 orang yang menjadi korban.
Hampir semua anggota pasukan yang terlibat dalam operasi itu menjadi sahabat akrab bahkan ketika sudah kembali ke kesatuan masing-masing. Pada saat kembali berdinas di Powil Surakarta, Letda (Pol) Kartimin sering mendapat kunjungan dari para perwira maupun prajurit Kopassus yang pernah bertugas bersama di Timor-Timur. Pada saat anda berada dalam situasi pertempuran maka teman yang berada di samping anda adalah tempat anda menggantungkan hidup tidak peduli dia berasal dari kesatuan apa atau apa pangkatnya.
Trimakasih atas tulisannya mas Anton ... semoga bermamfaat untuk kita semua.
BalasHapuspriyono-surakarta.
BalasHapusMau tanya pak...berapa jumlah anggota yang gugur di Aceh baik karena tsunami atau karena peperangan.
Trima kasih
Merdeka!
Salam RANGER..
BalasHapusSaya putra dari seorang Kombes Purnawirawan sekaligus anggota Ex RANGER kie 5994 Yon 1232. saya hanya ingin memberi sedikit masukan untuk para anggota Brimob melalui Bang Ale.. Bang saya melihat para anggota Brimob baik dari tamtama bintara sampai perwira kurang bahkan tidak mengenal para sesepuh khususnya para ranger Brimob yang telah mengharumkan nama brimob bahkan para tamtama dan bintara kurang/tidak bisa menghargai para purnawirawan yang jelas jelas tau di hadapannya ada para sesepuh/purnawirawan. saya pernah bertanya dengan salah satu bintara " Om di sebelah kiri Mako Brimob itu ada monumen apa" dan dengan lugu bintara itu menjawab " wah.. saya juga belum pernah melihat dan mendekati monumen itu.." masukan saya yang pertama tolong para anggota Brimob di ajarkan sopan santun dan di kenalkan dengan para sesepuh Brimob paling tidak buat suatu acara untuk anggota baru supaya mereka mengenal, termotivasi memberikan yang terbaik dan merasa bangga bahwa brimob juga punya anggota yang memiliki tanda penghargaan dari prasiden berupa BINTANG SAKTI dan tidak kalah dengan TNI. masukan saya yang kedua tlg didik anggota nya supaya bisa menjaga nama baik brimob saat lepas dinas/di luar dinas.. saya melihat banyak anggota yang tidak bisa menjaga prilaku mereka di saat lepas dinas... saya haturkan terima kasih karena tlah di sediakan ruang komentar di blog ini.. Salam dari saya. SEKALI BRIMOB TETAP BRIMOB SEKALI RANGER TETAP RANGER JAYA LAH BRIMOBKU KAMI AKAN TETAP SETIA DAN TETAP MENJAGA NAMA BAIK RANGER.. MERDEKA
Salam ranger juga ...
BalasHapusDuhhhh ... trimakasih banyak mas atas komentar dan masukannya.
Sy yakin sdh ada yg membaca tulisan mas ini, mudah2an kedepan ada perubahan tingkah laku. Sy pribadi akan menyampaikan hal ini kpd teman2 sy.
Oke mas ... sekali lg trimakasih ats kunjungannya ...
Merdeka!
Brimob itu Satuan bersenjata dan sangat wajar menggunakan seragam militter atau pun atribut militer bahkan organisasinya mengdopsi militer juga tidak apa2 kok. kami rakyat sangat setuju itu. diliar negeri saja pasukan khusus polisi menggunakan seragam loreng tapi kenapa brimob tidak? rupanya para pimpinan brimob maupun polri agak mengidap militerphobia yaa?
BalasHapusanggaran Polri yang besar untuk membangun kekuatan brimob rasanya mimpi sebab para pimpinan polri banyak yang bermental maling. liat aja tuh rumahnya pada mewah di pondok indah. duit darimana itu? sedang anggotanya pada ngontrak.
malam mas ale sy hanya tambahkan sedikit ttg komen p.anton yg di tim2 rotasi xi 84-85 kebetulan sya 83-84 rot x disana dari kontingen brimob ki dak x 25 malang jatim yg sekarang ki 1 den b malang. kami kontingen gabungan dari brimob jatim yang diambil dari kompi2 yang ada di jatim jadi 1 kompi dankinya dan para dantonya sudah dekat dengan penbsiunnya tapi semngatnya luar biasa biarpun senjatanya sks(sks rusia- Chung- cina)jadi intinga disiplin dan semangat pengabdian didaerah tugas serta kekompakan baik sesama arekan brimob maupun satuan samping tapi waktu sy ke aceh 2004-2005 senjata bagus tp tdk merasakan spt di tim2 waktu itu kenapa ya
BalasHapusAgus Riyanto (RIAU)
BalasHapusa905_coy@yahoo.com
Semoga BRIMOB dapat melindungi masyarakat
dan saya saran kan kalau bisa satuan BRIMOB ini didukung juga dengan Teknologi Computer-computer cangih, dan persenjataan yang canggih pula.
BRIMOB semakin jaya dan makmur.
Dear Teratai ....
BalasHapusTrimakasih ats tambahannya, semoga disiplin & semangat pengabdian yg luar biasa itu tetap ada di Korps yg kita cintai ini.
aceh 2004-2005 dgn tim-tim mungkin saja jauh berbeda pak? tp ada kesamaannya kalo lalai & kena peluru musuh tetap saja MD iya kan pak ...? (mudah2an tidak terjadi ...)
Oke pak ...Trimakasih atas kunjungannya & Bravo Brimob Polri.
Mas Agus R ....
BalasHapusAmien ...!
Iya mas, sbg pasukan ELIT( bukan ekonomi sulit ya ...)hrsnya canggih dlm segala hal dan memang sdh canggih, walaupun ... msh ada barang2 second & pake rumus plug and play jadilah yg penting kan ada. tul g mas ...
Mas priyono-surakarta ...
BalasHapusMaaf br balas skr mas .... biasalah sinyal Indosat ini kadang g jelas, sy d balas kmrn tp sy baca2 ulang lg kok ngga nongol ....
Data pastinya sy ngga tau e mas ... mungkin nanti deh pelan2 sy cari dulu.
OKe mas ... trimakasih atas kunjungannya ....
Merdeka!
salam kenal, saya abdul madjid, wartawan di Lampung. membaca komen-komen diatas sungguh menarik. saya salah satu warganegara yang mengagumi Brimob, khususnya Menpor (rangers). dalam kekaguman ini pula saya berupaya sedikit-demi sedikit menggali sejarah perjuangan Menpor dan Brimob pada umumnya. Yang menyedihkan, beberapa buku tentang perjuangan hanya menonjolkan TNI, peran Brimob tidak ditulis sama sekali seperti dlm buku "Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor-Timur" tulisan Hendro Subroto.
BalasHapusAlhamdulillah, saat ini ada Mas Anton yang tengah menyiapkan penerbitan buku "Resimen Pelopor, Pasukan Elit yang Terlupakan". sebelumnya sudah ada buku "Hari-Hari Bahagia Bersama Rakyat" sebuah catatan perjuangan Sutjipto Danukusumo.
Semoga buku-buku tersebut dapat menambah pengayaan wawasan dan pengetahuan kita tentang peran Brimob dalam perjuangan bangsa.
Saya juga ada keprihatinan, banyak anggota brimob muda yang tidak mengenal sejarah perjuangan Brimob. misalnya ketika saya tanya tentang Anton Sudjarwo, mereka tidak tahu. saya tanya tentang Sutjipto Danukusumo, mereka tidak tahu.
Oh ya, pada tahun 1997 saya pernah diundang ke Mako Korbrimob di Kelapa Dua oleh Dankorps pada waktu itu Brigjen Pol. Drs. Sutiyono. Saya wawancara dengan beliau.
kalau ada yang ingin melihat seragam loreng macan tutul Brimob silahkan kunjungi http://abdulmadjid.multiply.com
Pak Abdullah Madjid ....
BalasHapusTrimakasih sdh mampir dan mengagumi Brimob.
Sangat di sayangkan Promosi ttg Brimob mmg sangat kurang sekali Pak ...
Waktu sy BKO di timtim sy menemukan sebuah buku ttg Brimob di salah satu Polsek yg berisi perjuangan serta monumen/prasasti yg di tinggalkannya, sy sdh lupa judulnya.
Yang aneh di kelapadua ini sy malah ngga nemu buku2 apa saja ttg brimob, jd ngga heran kalo Banyak Brimob skr ngga kenal Anton Sujarwo, Sutjipto Danukusumo dll.
Dulu ada museum kecil di Kelapadua ini(skr jd mako PUSLAT) yg berisi photo2 dll, dengar2 skr ada Perpustakaan jg di Mako Korbrimob tp seperti apa bentuknya sy jg blm tau.
Ya itu tadi ... promosinya ngga ada ... Kita berdoa sajalah biar kedepan Brimob ini tambah Maju dan sukses di segala penugasan.
Oke pak Abdul Madjid, trimakasih dan sukses selalu untuk anda.
Terimakasih Bung Ale Surya atas tanggapannya. Melalui forum ini saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa yang mencintai Brimob, mari sama-sama kita angkat kembali eksistensi Brimob. Kita kumpulkan data, fakta dan bukti sejarah peran Brimob dalam menegakkan NKRI. Setelah itu kita terbitkan buku.
BalasHapuskeren,,qt2 org sipil jd tau byk ttg Brimob
BalasHapusIin, Bantul
*BRIMOB JAYA*
BalasHapusLa menpor pinginnya kok dinas dikampung sendiri mutasi aja jadi pegawai kecamatan bisa pulang tiap hari gak tugas tugas
BalasHapus@ Lin di Bantul ... trimakasih sdh mampir
BalasHapus@ Klupi : Wkwkwk ... seandainya bisa seperti itu pasti aziiikkkk ....
saya mencari saudara saya dengan nama STANISLAO LISBOA asal tim-tim terakhir sdr. saya sebagai anggota BRIMOB.trims atas bantuannya
BalasHapusMoises henrique Alves
Perum Istana mentari B4-33 cemengkalan Sidoarjo Jawa Timir
0318065707/081331617154
Oke Pak Henrique Alves ....
BalasHapussemoga bisa segera bertemu sdr STANISLAO LISBOA ....
Ayo teman2 ... yang tau keberadaan STANISLAO LISBOA agr sgr menghubungi Pak Henrique Alves ....
minta profil Ka Korps Brimob yang baru dunk, sekalian dengan keluarganya jg. Trims
BalasHapusSilahkan baca disini http://watukosek11.blogspot.com/2010/11/kepala-korps-brimob-polri-irjen-pol-drs.html
BalasHapussalam brigade om Ale, sy putra slh satu eks BRIMOB ki 5153 kt babe, yg skrg jd BaTurLap d SPN Banyubiru,
BalasHapusstlh sy baca smua komen d ats sy bangga sm korp ini smpai kapanpun wlaupun sy gk bs bergabung jd alumni watukosek krn budaya KKN di Polri.. 4x pantukhir sy isi peminatan k brimob smua tp krna budaya KKN itu sy gagal maning.. sbnarny sy msh brharap bs masuk tp usia 24 ini mnghalangi sy.. hidup mati dhati sy ttp brimob.. mdh2an msh ad hrpn dgn ijzh D3 prwt sy.. jayalah BRIMOBku.. FB; mdjenggo@facebook.comsalam brigade om Ale, sy putra slh satu eks BRIMOB ki 5153 kt babe, yg skrg jd BaTurLap d SPN Banyubiru,
stlh sy baca smua komen d ats sy bangga sm korp ini smpai kapanpun wlaupun sy gk bs bergabung jd alumni watukosek krn budaya KKN di Polri.. 4x pantukhir sy isi peminatan k brimob smua tp krna budaya KKN itu sy gagal maning.. sbnarny sy msh brharap bs masuk tp usia 24 ini mnghalangi sy.. hidup mati dhati sy ttp brimob.. mdh2an msh ad hrpn dgn ijzh D3 prwt sy.. jayalah BRIMOBku.. FB; mdjenggo@facebook.com
Wokeh mas ... Tuhan pasti punya rencana yang indah buat sampeyan ... Salam sukses ...
Hapusijin ndan,,, saya mau nanya nich
BalasHapustentang penggunaan antribut brimob di PDL yg diperbolehkan atau tidak menurut ketentuan,,,
trms,
brigade!
Saya belum nemu aturannya mas ... kita cari sama-sama ya ......
HapusSayang BRIMOB tidak punya museum ataupun menerbitkan buku.
BalasHapusBRIMOB edisi I, II, III, dst harusnya ada seperti kesatuaan yang lain.
Saya pernah membaca sebuah buku bahwa Ranger Mobrig didirikan 1953.
Coba bang diposting donk foto-foto pas jaman Mobrig operasi (Thaun 1950 an).
Ia sayang sekali, padahal dulu ada lho ... sekarang sdh jadi Mako Resimen Puslat. Photo2 mobrig terus terang saya tidak punya, mungkin pembaca lain punya? email ke saya ya ale1135@gmail.com nanti saya akan posting di blog ini.
HapusTrimakasih .....
Halo Mas Ale...........Saya adalah Guru PKN SMP kelas 7, 8, 9 di kota Bandung, banyak melakukan "Improve" terhadap Kurikulum KTSP mata pelajaran PKN SMP terkait materi PKN SMP kelas 9 Bab I tentang Pembelaan Negara, yang mana di dalamnya miskin Fakta Sejarah maupun terkini terkait peran POLRI sebagai penanggungjawab keamanan dalam negeri. Setelah saya baca buku "RESIMEN PELOPOR Pasukan Elite yang Terlupakan" Karya Anton agus Setyawan dan Andi M. Darlis, dan Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang:Meluruskan Sejarah Kepolisian Indonesia oleh Ridwan Yasin, baru saya menyadari bahwa ada fakta sejarah yang hilang dari Republik ini dan saya adalah hasil dari sistem pendidikan di Zaman Orde Baru yang banyak sekali mengalami cuci otak terkait manipulatif fakta sejarah perjalanan bangsa dan salah satunya adalah RESIMEN PELOPOR BRIMOB yang LEGENDARIS itu!.. Dan sebagai bentuk syarat kelulusan dari Mata Pelajaran saya dengan KKM 80 ketuntasan Belajar, maka saya memerintahkan semua siswa didik saya untuk "Inquiry" dan "explorer" secara mandiri dan di supervisi langsung oleh saya terkait 2 materi utama di atas tadi yang harus siswa didik saya cari di Toko Buku Gramedia dan Internet. Hasil akhir dari penugasan ini adalah Tugas Kliping Individu, Presentasi Kelompok dan Papercraft. Saya BERSYUKUR karena siswa didik saya bisa dapatkan informasi langsung yang berkualitas dan dapat menuntaskan tugas yang saya berikan dalam mata pelajaran PKn terkait materi sejarah KORPS BRIMOB dan RESIMEN PELOPOR BRIMOB.........
HapusTrimakasih pak Awo .... semoga Fakta sejarah bangsa kita ini semakin terkuak dan tetap terpelihara, kita sebagai anak bangsa semakin melek sejarah.
HapusSalam Ranger,
BalasHapusLewat putra saya, saya mendengar tentang blog ini, saya salut!
Sebenarnya masih banyak sejarah yang bisa kami ceritakan sebagai (ex) Menpor, suka duka pendidikan pelatihan dan pertempuran kecil, hingga saat harus merebut kembali RRI waktu itu, dan cerita2 kecil didalamnya ( salah satunya menggantikan posisi penyiar radio ) . Semua sejarah pengabdian itu terangkum dalam sebuah album foto....Tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman luar biasa menjadi Anggota Menpor hingga saya pensiun.. Optimis, itu kuncinya. Biarkan mereka anak anak kita kelak hanya mendengar tentang Menpor, tapi ceritakan pada mereka bahwa kitalah pemuda yang ikut ambil bagian dalam sejarah yang dilalui anak-anak pada masa setelahnya sebagai Patriot. Sebagai Resimen Pelopor!
Salam
Trimakasih sdh mampir Pak Djamroni .....
HapusKami bangga dengan anggota Menpor para pendahulu kita, semoga sejarah pengabdian akan selalu di kenang generasi penerus kita.
"" Kalo ke toko buku saya kadang menangis dlm hati, kok sebegitu banyaknya Brimob, sebegitu banyaknya mantan Pelopor/Ranger, sebegitu banyaknya keluarga2 pendiri brimob ini. Kenapa tidak ada yang menulis buku ... mungkin ada, atau saya yang kurang usaha untuk mencari.
BalasHapusTrus kemana kita harus mencari ? ""
Orang tua saya pernah cerita bahwa dia selalu mencatat semua penugasannya di notes apa yang dia sebut "krologies" yang selalu ayah taruh di helm, ayah saya bilang catatannya sangat lengkap setiap pos, kampung, dan kotak senjata berseta tanggal kejadian saat bertugas di sulawesi, kalimantan, irian, dan timor tahun 1975-1976.
Tapi sayang notes itu dipinjam oleh temannya, samapai saat ini belum dikembalikan dan orang yang meminjam itu telah meninggal dunia.
Sedangkan ayah saya sudah mendekati 80 thn sehingga mungkin sulit jika disuruh mengingat-ingat lagi.
Btw. Sekarang bagaimana klp dua mungkin sudah bnyk yang berubah.
Sayang sekali ya pak ... kalo catatan itu bisa di temukan pasti pengetahuan kita akan sejarah semakin bertambah.
HapusKelapadua sdh banyak perubahan pak, mainlah kesini ....
Jadi inget masa sekolah dulu oom Ale yang modal piagam Veteran agar tidak bayar SPP + makan dgn beras jatah Menpor, tapi Alhamdulilah dapat sekolah negeri terus bahkan kakak perempuan saya sempat diterima berkerja di AMOLF as Research tidak kalah dengan yang makan keju&burger.
HapusHa ha ha .... luar biasa, sukses selalu buat anak-anak menpor
HapusSetelah membuka blog ini saya jadi teringat mendiang bapak yg baru saja meninggal dunia 27 September 2013 kemarin.Beliau adalah menpor alumni Watukosek angkatan1963,banyak tugas tempur yg pernah dilaksanakan diantaranya penumpasan pemberontakan Kahar muzakar dan juga Timor-timur.Bapak adalah sosok sederhana yg bangga dan selalu menjunjung tinggi korpsnya, bangga terhadap tugas-tugas tempur yg diembannya sebagai seorang pasukan walaupun disisi lain keluarga bisa dikatakan jauh dari kata sejahtera kala itu. Saya sebagai anak mewakili keluarga bangga dan berterima kasih kepada Korps BRIMOB dimana bapak adalah bagian didalamnya. Selamat jalan bapak...selamat jalan Serma(Purn) Sabiran,bapak adalah pejuang dan pahlawan keluarga sekaligus bangsa dan tanah air ini. Semoga semangat juang bapak bisa dijadikan sbg estafet bagi Menpor-menpor muda BRIMOB sekarang! Bravo Menpor.....Bravo BRIMOB......Jayalah Bangsa dan negara INDONESIA.
BalasHapusTurut berduka cita Mas Sony ... Semoga Almarhum di terima disisi TYME ... jasa -jasa beliau akan selalu di kenang sepanjang masa ...
HapusWes pokoke mantaaaaaffff.....
BalasHapussalam kenal Bpk.Hira..
Hapuspak,Bripka Gagas Aditya Nugraha Dewantara skrg msh bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua Depok gag???
makasih n mohon infonya pak.
ok bgt...
BalasHapussalam kenal pak Ale....saya sng bgt liad blog ini...smw komentar saya baca ampe abiz saking keasyikan baca...heheh...blog ini memberi byg manfaat bwt smw...good job dech bwt pak Ale....oiy,dlm kesempatan ini saya mw tnya pak:kbetulan Bapag tugaz di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.gini pak,apakah Bripka Gagas Aditya Nugraha Dewantara masih bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua Depok???soalnya kami sudah lost contact sejak beliau tugas di Timika Papua.no hpx sudah gag aktif lg pak.saya mohon infox pak.akan jauh lebih senang lg jika saya bisa tw no hp beliau agar silaturahmi terjalin lagi n memastikan beliau baik2 saja disana.tolong sekali pak...terima kasih byg pak Ale...YUNDARI AGUSTIRA dari BENGKULU
BalasHapusTrimakasih ats kunjungannya pak Yundari ... semoga segera dapat contacknya pak Gagas ....
HapusMantap deh smg tetap jaya dan selalu menjadi pengayom dan pelindung masyarakat
BalasHapusRagu ragu mundur. Ups salaha .... jiwaragaku demi kemanusiaan. Korsa sudah mati brimob sekarang bukan brimob yg dulu lagi. Sekali melangkah pantang menyerah ..... hukuman tanggung sendiri
BalasHapusTentang keamanan negara sebaiknya tidak di publikasikan karena bahaya.... teroris bisa mengintip....
BalasHapusSebaiknya dirahasiakan saja pak...
Tentang keamanan negara sebaiknya tidak di publikasikan karena bahaya.... teroris bisa mengintip....
BalasHapusSebaiknya dirahasiakan saja pak...