Hari ini Jumat 24 April 2009 pada pukul 08:30 WIB seperti biasa stasiun televisi swasta Indosiar menyiarkan Program acara Halo Polisi, kali ini dengan thema PENGGUNAAN SATUAN BRIMOB UNTUK MENGATASI KEADAAN KONTIJENSI dengan nara sumber Waka Korbrimob Polri Brigjen Pol Drs. Syarif Gunawan.Acara yg di pandu Bapak Togar Sianipar yg juga pensiunan Pati Polri ini dimulai dengan topik seputar Tugas Pokok Fungsi dan Peranan satuan Brimob sebagai satuan Pamungkas yang dimiliki Polri, yang mempunyai kemampuan khusus untuk melakukan penindakan terhadap gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tingi, terutama penyelamatan masyarakat yang didukung oleh personil2 terlatih, memiliki leadership yang solid serta punya peralatan dan kelengkapan yang memadai.
Dalam kesempatan ini Waka juga menjelaskan bahwa kekuatan Brimob saat ini adalah 34.000 personil yg tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Untuk tingkat pusat terdiri dari 3 Satuan di tambah Puslat, dengan perincian Sat I Gegana dan Sat III Pelopor serta Puslat Korbrimob bermaskas di Kelapadua, sedangkan untuk Sat II Pelopor bermarkas di Kedunghalang bogor. Ke tiga satuan ini disiapkan untuk bergerak setiap saat membackup satuan kewilayahan.
Untuk tehnis pengalokasian pasukan ketika satu daerah mengalami ganguan keamanan misalnya di Ambon maka yg pertama kali dikirim untuk membackup adalah satuan Brimob "tetangga Polda" misalnya sat Brimob sulawesi utara, selatan atau tenggara dll dan apabila situasi dipandang masih rawan maka dikirimlah Satuan Brimob Pusat.
Dulu ada istilah wilayah timur, tengah dan barat ... tetapi sekarang dirasa lebih mudah dengan pengelompokon tetangga Polda atau Polda terdekat dengan Polda yg mengalami gannguan untuk mempercepat mobilitas dan biaya tentunya.
Sebagai mantan anggota brimob yang pernah berdinas dibrimob selama 18thn saya sangat prihatin dengan kejadian diwamena yang minimbulkan korban dari anggota brimob polda papua. seharusnya mereka diperlengkapi dengan APC anti peluru. disinilah bukti bahwa komandan kor brimob tidak pernah perduli dengan nyawa anggota.
BalasHapussaya juga sangat prihatin dengan kemampuan analisis komandan wilayah dan mabes mengenai keadaan suatu wilayah dan ini terbukti dengan beberapa kasus diindonesia sebagai contoh Papua, sumut,jatim dll. inilah bukti bahwa perwira polri maupun brimob masih kurang mampu dalam menganalisis.
sejak era reformasi dgn dikembangkannya pasukan brimob ini hanya kapolri Dibyo widodo yang perduli dengan satuan ini sedang kapolri yang lain hanya sibuk dengan bermimpi.
mengenai wawancara diatas saya sangat ragu dengan kemampuan brimob sekarang. wawancara diatas terlalu teoritis dan menyederhanakan masalah.kalau boleh saya saya katakan disini bahwa brimob2 yang ada dipolda itu mempunyai kemampuan yang sangat minim sekali. apalagi untuk bertindak cepat? nonsense.kalau diindonesia terjadi 3 trouble spot saya yakin brimob akan keteter lagi seperti awal tahun 2000n.
tolong tingkatkan kemampuan kalian mulai sekarang. tunjukan bahwa kalian adalah pasukan elit yang mampu mengatasi masalah dalam keadaan apapun juga. kalau ada anggota brimob mati kejarlah sipembunuh dan jangan pernah kembali sebelum sukses seperti yang pernah kita lalukan dimasa2 lalu.
Salam hormat,
MARNO
ah masak sich keteter kayaknya ga tuch brimob itu ada dimana mana dan siap kok
BalasHapusDear Pak Marno ...
BalasHapusTrimakasih ats kunjungan & tulisannya, maaf pak ...sy rasa pimpinan msh perduli dgn nyawa anggotanya kok ...(bukan krn skr sy jd Danton lho ... )
Msh banyak Brimob2 ini yg pandai & pintar menganalisis, cuman memang sbg manusia msh ada juga yg sibuk dgn dirinya sendiri & bermimpi tahun depan sy harus disini & sebagai ini dll biasanya pada level2 tertentu.
Ya, mungkin pemahaman bahwa Brimob ini adalah lapangan pengabdian bukan sbg lapangan pekerjaan masih susah di terapkan pak ...
Jadi wajar saja kalo bapak ragu dgn kemampuan Brimob skr ini. Oke pak ... sekali lg trimakasih atas kunjungannya dan Sukses selalu untuk bapak.
Kepada Yth, Bapak Ale,
BalasHapusSaya sangat prihatin dengan anggota brimob papua dan Polres timika maupun puncak Jaya dipapua yang terus menjadi korban penembakan orang tak dikenal. entah sampai kapan ini terus terjadi? Apakah memang brimob tidak mampu atau perencana operasi yang salah dalam mengatur strategi operasi?
Saya dlam hal ini membenarkan komentar Pak Marno diatas dan tentunya beliau sebagai orang yang pernah berdinas di brimob dan punya pengalaman tempur juga sangat prihatin melihat kondisi ini dan semua komentar Pak Marno ada benarnya.
Ingat sudah seminggu kasus penembakan ini terjadi. Bagaimana Brimob mau menjaga nyawa tiap warga negara sedang menjaga nyawanya sendiri gak bisa. Kasihan yaaa?
Hormat Kami
Ani Kusrini
I yaa ihhh.....! ada apa sich dengan brimob di papua seh? kok lemah bgt kyk ayam sayur.
BalasHapusYth Ibu Ani Kusrini .....
BalasHapusTrimakasih ats kunjungan & keprihatinannya .....
Berdasarkan fakta di lapangan sy pribadi hrs mengakui kelemahan kami, tp jangan lupa Brimob ini adalah milik kita semua, tanpa dukungan dr masyarakat penugasan sekecil apapun tdk akan berhasil.
Ibu msh ingat kasus Bom di kedubes Australia & tempat2 lain? pelakunya sebagian besar bisa ketangkep .... kenapa di Papua otak pembuat kerusuhan sampai skr belum ke tangkap ? kita tanya saja pd rumput yg bergoyang ....
Anonim ....
BalasHapusAyam sayur? he he he .... kejam kali ....
Mungkin itu sdh rencana Sang Pencipta pak/buk ... mungkin dgn kejadian ini kewaspadaan kita akan pecahnya NKRI tetap terpelihara.
Kita doakan saja agar Negara yg kita cintai ini selalu dlm keadaan aman & tentram ....
Ada Dugaan Pelaku Penembakan Freeport adl Mantan Anggota Kopassus
BalasHapusPenembakan Timika, Kemungkinan Dilakukan Mantan Anggota Kopassus
Wakil Ketua Komsi III DRP Suripto menduga pelaku penembakan di Timka adalah bekas anggota Komando pasukan Khusus (Kopassus) yang disersi. Alasannya, penembakan tersebut tidak mungkin serapi itu kalau tidak dilakukan oleh tenaga profesional dan terlatih.
Di daerah Timika ini kan banyak mantan anggota Kopassus yang disersi. Mereka belum ditertibkan, kata Suripto saat berkunjung Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (16/7).
Suripto tidak tahu persis apakah para pelaku itu membuat kerusuhan atas inistaif sendiri atau atas suruhan orang lain. "Itu yang perlu dikaji lagi," ujarnya.
http://regional.kompas..com/read/xml...gota.Kopassus.
semua serba mungkin, kalo ada apa² biasanya yg jd sasaran tuduh adl "OPM"
otakudank is offline
Maaf nimbrung nih,kami dr korp baret merah militer kurang srek atas pernyataannya yg dilontarkan pak suripto diatas,jgn mencoba memperkeruh suasana coba sebut mantan kopassus yang mana,kl ada datanya tolang serahkan kekami.satuan kami bukan hebat tapi memang terlatih jadi tolong profesional dikit,jgn suka mengambinghitamkan yang lain.ok pak komandan terima kasih.Bravo Indonesia.Red barett.
BalasHapusTo Mr Anonim ....
BalasHapusSiapapun bisa saja jadi pembuat kerusuhan di tanah air yang kita cintai ini, trauma kita terhadap masa lalu membuat kita gampang menuduh tanpa bukti kongkrit ....
Mungkin saja seseorang melakukan kekejian dengan menggunakan seragam satuan tertentu .... tp apa bisa kita pastikan bahwa dia benar anggota dari satuan tsb, kalaupun benar apakah dia membawa misi/nama institusi atau pribadi?
So .... tugas kita bersama untuk meluruskan ini ....
To Mr Red Barret ...
Sy rasa bagaimana kesetian Red Barret terhadap keutuhan NKRI ini adalah Harga mati dan itu tidak perlu diragukan lagi ....
Bravo Indonesia ....
Masalah di Papua terlalu sederhana untuk menuduh satuan tertentu, yang jelas nuansa politik pada kasus itu sangat tinggi sehingga penyelesaiannya perlu waktu lama dan pendekatan yang lebih komprehensif tidak hanya dengan operasi khusus atau militer. Sayangnya yang jadi korban pertama adalah masyarakat sipil dan aparat keamanan yang ada disana.
BalasHapussampai kapan timika bergejolak bang?? ad ga solusinya, biar jangan terlalu banyak korban lg disana??
BalasHapusKita dukung dengan Doa pak ....
BalasHapusMarilah bersatu, tidak perlu ada dikotomi TNI-POLRI. Semua tidak perlu diragukan kehebatannya, Kopassus, Kostrad, Yonif Raider,Gultor, Brimob, Sat Pelopor, Densus 88, Marinir, Kopaska, Denjaka, Paskhas, Den Barvo....begitu banyak pasukan terlatih negeri ini. Tapi sayang tidak terlaltih untuk bersatu (belum kamsimal).Kebanggaan korps dan baret perlu, tetapi kembalilah bahwa di ujung nama kalian ada simbol nama ibu pertiwi...TNI (Indonesia), POLRI (indonesia). Kalau kalian tidak bersatu, hancur negara ini. Meskipun saya dari keluarga TNI, meskipun dulu saya benci dengan Polisi..namun setelah saya malang melintang membaca seluruh sejarah kesatuan (terutama blog ini), saya merasa...alangkah indahnya jika seluruh komponen pertahanan bangsa ini bersatu...begitu gagah kalian menjadi benteng NKRI. Jayalah kalian semua dalam satu genggaman...BRAVO TNI-POLRI
BalasHapusto : Mas Ale (salam kenal )
Terima kasih anda telah mengubah perspektif saya tentang brimob selama ini.
Salut seribu salut buat polisi yg melek IT seperti anda. Saya sudah menelusuri program pendidikan AKPOL, jujur POLISI selangkah lebih maju...hal ini bila saya bandingkan dengan TNI, karena dulu ayah saya pernah jadi Gubernur Akmil. Saya rasa hal ini perlu ditularkan ke prajurit2 TNI yg lain. Setidaknya pengembangan SDM lebih utama sebagaimana prinsip "man behind the gun is the most than the gun itself".
Selamat bertugas Dan !
Salam
@ Deny nugroho : seperti semboyan " Damai itu Indah"
BalasHapusOke Trimakasih Mas ... sukses selalu
tambah sukses kmendan,,,,!
BalasHapussaya ngopy paste punya kmendan ajalah nanti,,,, hehehe
NUMPANG PROMO
BalasHapusTERIMA PEMBUATAN PIN ATAU PANGKAT POLRI YANG TERBUAT DARI TIMAH HITAM, LANGSUNG DARI YANG BIKINNYA NO PERANTARA INI
KUNJUNGI:
http://quartetrspincasting.blogspot.com/
LAPAK ANE :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13334702
MONGGO DILIAT2.. CONTOH2 PIN BUATAN KITA NIH..
KITA JUGA BUAT PIN2 BUAT CLUB2 MOTOR
BISA CUSTOM MIN ORDER 100PCS
MENERIMA PARTAI BESAR ATAU KECIL.
CP : 081322777156 RIKI